Aplikasi UAS

[menuju akhir] 


1. Tujuan


Membuat rangkain kontrol garasi menggunakan sensor infrared.

[kembali]

2. Komponen


1.      Sensor infrared
Gambar 1. Sensor infrared

2.      Transistor
Gambar 2. Transistor

3.      Relay
Gambar 3. Relay

4.      Led
Gambar 4. LED

5.      Motor
Gambar 5. Motor

6.      Buzzer
Gambar 6. Buzzer

[kembali]

3. Dasar Teori


INFRARED

Infrared atau infra merah merupakan sinar elektromagnetik yang memiliki panjang gelombang  lebih dari cahaya yang terlihat, yakni antara 700 nm dan 1 mm. Sinar infrared adalah cahaya yang tidak terlihat atau tak tertangkap mata. Apabila dilihat menggunakan spektroskop cahaya maka radiasi dari sinar infrared akan terlihat pada spektrum elektromagnet dengan panjang gelombang yang berada di atas panjang gelombang cahaya merah. Dengan adanya panjang gelombang ini menyebabkan  sinar infrared tidak tertangkap mata, tetapi  radiasi dari panas yang ditimbulkan masih dapat terdeteksi.

SENSOR INFRARED

                   Sensor Infrared adalah komponen elektronika yang dapat mendeteksi benda ketika cahaya infra merah terhalangi oleh benda. Sensor infared terdiri dari led infrared sebagai pemancar sedangkan pada bagian penerima biasanya terdapat foto transistor, fotodioda, atau inframerah modul yang berfungsi untuk menerima sinar inframerah yang dikirimkan oleh pemancar.




Gambar 7. GRAFIK RESPON SENSOR INFRARED


Grafik menunjukkan hubungan antara resistansi dan jarak potensial untuk sensitivitas rentang antara pemancar dan penerima inframerah. Resistor yang digunakan pada sensor mempengaruhi intensitas cahaya inframerah keluar dari pemancar. Semakin tinggi resistansi yang digunakan, semakin pendek jarak IR Receiver yang mampu mendeteksi sinar IR yang dipancarkan dari IR Transmitter karena intensitas cahaya yang lebih rendah dari IR Transmitter. Sementara semakin rendah resistansi yang digunakan, semakin jauh jarak IR Receiver mampu mendeteksi sinar IR yang dipancarkan dari IR Transmitter karena intensitas cahaya yang lebih tinggi dari IR Transmitter.

SENSOR PIR

Sensor PIR dapat mendeteksi infrared yang berasal dari daerah sekelilingnya. Infrared passive bisa disebabkan karena suhu tubuh manusia ataupun benda lainnya, sehingga jika ada sesuatu yang mendekati sensor PIR, otomatis sensor ini akan ON atau mendeteksi adanya infrared passive. Prinsip seperti itulah yang dimanfaatkan untuk mendeteksi pergerakan manusia. Sensor ini dapat dikendalikan dengan rangkaian analog, digital ataupun rangkaian terprogram berbasis microcontroler.
Karakteristik sensor PIR:
1) Bekerja dengan membaca radiasi optik yang dipancarkan suatu benda dan mengubahnya dalam besaran listrik.
2) Jangkauan jarak sensor PIR 30 cm-10 m
3) Sensor PIR hanya bekerja pada beda yang dapat memiliki gelombang infrared antara 8-14 mikrometer.
4) Menangkap energi panas denga besar suhu kira-kira 32




Gambar 8. GRAFIK RESPON SENSOR PIR

[kembali]

4. Bentuk Rangkaian


a.       Sebelum rangkaian dijalankan.

Gambar 9. Saat simulasi dijalankan

b.      Rangkaian dijalankan, mobil mengenai sensor infrared.

Gambar 10. Saat simulasi dijalankan sensor infrared berlogika 1.


c.       Rangkaian dijalankan, mobil mengenai sensor PIR.

Gambar 11. Saat simulasi dijalankan sensor PIR berlogika 1.


[kembali]

5. Cara Kerja


Ketika mobil melalui senser Infrared maka sensor Infrared akan berlogika satu maka arus dari VCC mengalir menuju R1, R2, dan Relay, arus dari VCC mengalir menuju sensor infrared dan keluaran sensor infrared lalu amenuju basis Q1, karena adanya arus pada basis Q1 maka arus pada kolektor dan basis Q1 akan menuju emitor Q1 dan menuju ground, karena adanya arus yang melalui relay maka relay akan ON, arus yang mengalir pada baterai akan menuju motor dan buzzer , sehingga motor dan buzzerpun menyala dan garasipun naik. Arus pada R2 akan menuju  basis Q2, karena adanya arus pada basis Q2 maka arus pada kolektor Q2 yang berasal dari VCC menuju relay dan arus pada basis Q2 akan menuju emitor Q2 dan menuju ground, karena adanya arus yang melalui relay maka relay akan ON, arus yang mengalir pada baterai akan menuju LED , sehingga LED menyala.

ketika mobil telah memasuki garasi dan mengenai sensor PIR maka sensor akan berlogika satu maka arus dari VCC mengalir menuju R1, R2, Relay, dan D1. arus dari VCC mengalir menuju sensor PIR dan keluaran sensor lalu amenuju basis Q2, karena adanya arus pada basis Q2 maka arus pada kolektor Q2 yang berasal dari VCC menuju relay dan arus pada basis Q2 akan menuju emitor Q2 dan menuju ground, karena adanya arus yang melalui relay maka relay akan ON, arus yang mengalir pada baterai akan menuju LED , sehingga LED menyala. .Arus pada R1 akan menuju  basis Q1, . karena adanya arus pada basis Q1 maka arus pada kolektor dan basis Q1 akan menuju emitor Q1 dan menuju ground, karena adanya arus yang melalui relay maka relay akan ON, arus yang mengalir pada baterai akan menuju motor dan buzzer , sehingga motor dan buzzerpun menyala dan garasipun turun.


Namun ketika logika bernilai nol maka tidak ada arus VCC2 mengalir menuju sensor infrared dan keluaran sensor infrared lalu menuju basis Q1 sehingga tidak bisa mengalirkan arus dari kolektor dan relay tidak akan on sehingga motor, buzzer dan Led tidak akan menyala. 

[kembali]

6. Video




[kembali]

7. Link Download


Download Rangkaian klik disini

Download Video klik disini

Download DataSheetIR klik disini

Download Library Infrared  klik disini

Download HTML klik disini
[kembali]
[menuju awal] 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar