Ultraviolet and Application

[menuju akhir] 


1. tujuan [ke awal]


1. Untuk mengetahui pengertian dari sensor ultraviolet
2.Untuk membuat rangkaian pengaplikasian sensor ultraviolet
2. komponen [ke awal]

1. Sensor UVTron (digantikan dengan  APDS 9002)


Gambar 1. Sensor UVTron

2. Resistor
Gambar 2. Resistor

3. Komperator
Gambar 3. Komperator

4. LED
Gambar 4. LED


3. dasar teori [ke awal]


1.     Ultraviolet

Ultraviolet (UV) adalah gelombang elektromagnetik yang memiliki panjang gelombang sebesar  380-200 nm. Cahaya ini sulit untuk dilihat dengan mata telanjang. Cahaya ini biasanya dipancarkan oleh matahari.

2.     Sensor Ultraviolet

Sensor cahaya ultraviolet adalah sensor cahaya yang hanya merespon perubahan intensitas cahaya ultraviolet yang mengenainya. Sensor ini menerima input dalam bentuk intensitas cahaya ultraviolet dan menghasilkan output dalam bentuk perubahan besaran listrik.

3.     Sensor UV-Tron

Sensor yang umum digunakan adalah UVTron. UVTron merupakan detektor ultraviolet yang terbuat dari efek metal photoelektrik yang digabung dengan efek gas campuran. UVTron dapat mendeteksi api sehingga UVTron ini juga dikenal dengan sensor api. Keunggulan dari UVTron ini adalah memiliki konsumsi arus yang rendah dan sensitifitas yang tinggi. Untuk mengakses datanya berupa input dan output berupa sinyal digital 0 atau 1.
Sensor UV-Tron akan mengeluarkan logika high (1) jika ia mendeteksi keberadaan api dan sebaliknya sensor UV-Tron akan mengeluarkan logika low (0) jika ia tidak mendeeksi api, anda bisa mengecek keluarannya dengan multimeter analog.

4.     Komparator

Berfungsi untuk membandingkan dua tegangan yang terdapat pada kedua inputnya.

5.      APDS 9002

APDS 9002 atau ambient light sensor, merupakan sensor yang dapat mengukur intensitas cahaya.


6.      LED

Berfungsi sebagai pemancar cahaya

7.      Voltmeter

adalah untuk mengukur besar tegangan listrik dalam suatu rangkaian listrik





Gambar 5.    Sensor Grafik Respon dari Sensor UV

4. cara kerja [ke awal]


Arus mengalir menuju kolektor transistor, ketika sinar ultraviolet terdeteksi maka basis transistor akan menerima sinar ultraviolet berupa tegangan sehingga adanya arus pada basis, karena adanya arus pada basis maka arus yang dari kolektor dann basis akan turun ke emiter, menuju C1, R1 dan op-amp non-inverting. Arus yang berada pada C1 Dan R1 akan menuju ground,di op-amp ada rus masuk sebesar 12V dari power dan ada arus yang masuk ke op-amp dimana arus didalam op-amp ini akan mengalami penguatan tegangan dan keluarannya berupa tegangan (+), kemudian arus yang keluar dari op-amp menuju R2 dan R4, arus pada R4 akan mengalir menuju R3 dan ground, arus yang berada pada R2 akan mengalir ke dioda lalu ke ground, karena adanya arus pada dioda maka dioda akan menyala.

Cara kerja pada api rokok yaitu, apabila terdeteksi oleh sensor adanya api rokok maka LED akan menyala, sebaliknya jika sensor tidak medeteksi adanya api pada rokok maka LED tidak akan menyala.




5. bentuk rangkaian [ke awal]


1. saat rangkaian belum dijalankan maka akan  terlihat seperti gambar berikut :


Gambar 6. Saat Simulasi dijalankan
  
      2. saat rangkaian sudah dijalankan namun tidak terdeteksi adanya       cahaya dari api rokok :  
     
Gambar 7. Saat simulasi dijalankan, tidak ada cahaya terdeteksi

3.    saat rangkaian sudah dijalankan dan terdeteksi adanya cahaya dari  api rokok :


Gambar 8. Saat simulasi dijalankan, ada cahaya terdeteksi


6. Video [ke awal]


7. Link Download [ke awal]


Video ^klik disini^

Rangkain Aplikasi Uts ^klik disini^

Materi ultraviolet  ^klik disini^

HTML  ^klik disini^

Datasheet APDS 9002 ^klik disini^

[menuju awal] 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar